Tetap Tinggal dan Bertahan
Tetap tinggal. Sebentar saja. Tinggal sebentar lagi. Bukankah pengharapan hari esok akan lebih indah? Merasa lelah? Menangislah. Tidak ada yang melarang. Bahkan sepakat dengan diri sendiri terasa sulit. Aku ingin tak sekedar tinggal, tapi juga melampaui. Tetap duduk dan jaga kondisi. oh duduk bukan berarti berhenti kawan, kau masih harus melangkah setelah ini. Jangan terlalu lama berdiri bahkan lari. Bahkan dada terasa sempit dan mata yang kian meredup. Ah tidak apa-apa, kau masih didekapan-Nya. Menangislah selayaknya memang benar-benar didekap. Bahkan dalam sujud pun, elusan kepalaku terasa nyata. Tidak ada seorangpun yang ingin ditinggal sendiri. Menghadapi hari ini dan seterusnya. Bahkan untuk sedih pun terasa tak mampu. Ah bukankah Allah lebih suka hamba yang kuat daripada hamba yang lemah? Tapi kadang memang perlu berhenti sejenak. Melihat kebelakang dan kebawah. Bukan untuk sombong, tapi agar sedikit menghargai diri sendiri. Bahkan setiap hari kau ingin bertahan sampai besok ada...