Tentang Kekhawatiran Masa Depan
Sedang memberi dedikasi penuh kepada kuliah, yang sebenarnya cukup dirasa beruntung dan bersyukur bisa melanjutkan ke yang lebih tinggi. Karena faktanya di lingkungan asal banyak yang langsung bekerja atau bahkan putus sekolah ditengah jalan. Atau kekagetan para tetangga karena kasus hamil diluar nikah yang dirasa baik budi. Gagalnya adaptasi membuat semua menjadi lebih beragam. Tentang kekhawatiran ujian dan tiap harinya menjalani hari. Padahal bisa menengok sekali lagi ke belakang, sejak masa SMA yang hanya sibuk berorganisasi, iman yang jauh dari stabil namun ada kekuatan kepercayaan hari esok bahwa Allah tak pernah tidur. Siapa yang akan show off dengan nilai rapot yang buruk? Terlebih semester 2,3,4 ah sebenarnya semua semester. Hanya jago melobi guru untuk program kerja organisasi, ijin kelas dan kembali dengan selalu bertanya "ada tugas apa?". Sangat irregular dan menjalani hari dengan tenang, percaya saja bahwa everything will be allright, ga ada yang sia-sia deng...