Tentang Mimpi




Tentang mimpi, aku ingin bercerita sedikit. Mimpi itu kadang membara dan hangat seperti akan digapai. Namun kadang dingin, terabaikan, hanya dimulut. Disini hangat berarti banyak effort yang dikeluarkan. Seberapapun diusahakan akan terus dilakukan. Kadang ada dalam keyakinan yang amat kuat,diyakini, dan membayangkan kejadian setelah tergapai.Semua itu bukan hanya milik seorang diri, ada yang ketiga. Ketiga sebagai cabang diagram,siapa lagi jika bukan Allah? Seberapapun berusaha, jika bukan takdir lalu harus bagaimana? Disini bukan ingin menjelaskan tentang kepasrahan. 

Tidak berlaku analisis risiko yang menerapkan besarnya pengembalian berbanding lurus dengan besarnya risiko. Allah tidak demikian,
Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)

Allah akan memberikan pengembalian dan meminimalisir risiko kekecewaan, dengan kunci sabar dan ikhtiar. Jika pernah merasa kecewa, apakah sudah bersyukur? Padahal hanya dengan bersyukur Allah akan tambah nikmatnya.
 “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOTE 1

NOTE 6

NOTE 2